JOAN JOAN GERALD

Kamis, 14 Januari 2010

Islam yang kukenal ..


Islam yang kukenal adalah yang pada awalnya setiap hari dikumandangkan oleh Pengajian Kak Tetty di sebelah rumahku di Padangsidimpuan dulu awal 80'an. Setiap hari Kamis malam tak jenuh dan penuh semangat teman-teman sebayaku yang imut-imut melantunkan ayat-ayat Alquran. Dan setiap kali selesai Pengajian, Suara Kak Tetty yang halus selalu terdengar manis saat menasehati anak-anak didiknya. Kak Tetty memang adalah juara MTQ tingkat kecamatan di kota kecilku itu. Kak Tetty hampir setiap pagi menyapa kami dengan santun dan bersahabat, hal yang mana membuat orangtuaku begitu menyenangi sosok wanita muda itu.
Meski sebenarnya tidak pernah mengganggu, tapi tak lupa Kak Tetty tiap Jumat pagi meminta maaf kalau anak-anak didiknya terasa berisik malam sebelumnya. Selama 2 tahun dilingkungan itu, Kak Tetty yang sangat muda (menurutku) untuk ukuran Guru mengaji itu tak pernah lupa memberi penganan hasil pemberian anak didiknya kepada kami.

Islam yang kukenal adalah yang kemudian menjadi sahabat-sahabat dekatku di pertengahan tahun 80'an di Batunadua, kecamatan paling ujung Kota Padangsidimpuan. Mereka yang oleh orangtuanya dididik untuk selalu menolong, tak pernah menyakitiku dalam bermain, mereka selalu menemani kami yang minoritas dalam pergaulan, mereka yang begitu setia mendampingi kami saat diganggu oleh anak Kampung sebelah, mereka yang sangat setia kawan tak membedakan satu dengan yang lainnya, mereka yang tak pernah curiga pada omongan kami mengenai Gereja dan kebaktian, mereka yang memiliki satu bahasa dengan kami mengenai arti sahabat adalah separuh darah.

Islam yang kukenal adalah yang kemudian menjadi guru dan pengajarku di akhir 80'an dan awal 90'an di sekolah. Mereka adalah pendidik yang tak pernah membedakan anak didiknya, memuji disaat aku unggul dan mengkritik di saat aku salah. Mereka yang tak pernah bosan menanamkan budi pekerti dan kemandirian di sekolah, mereka yang tak pernah bosan marah disaat aku tertangkap tangan sedang nakal, merokok, bolos dan lainnya. Dari mereka aku bisa tahu bahwa hidup mereka adalah sama dengan aku.

Islam yang kukenal adalah yang kemudian aku lirik dari para pembesar-pembesar negeri. Sungguh aku mengagumi Islam seperti Nurcholish Madjid, Mustofa Bisri, Emha Kyai Kanjeng, Azyumardi Azra, Solahuddin Wahid, Abdullah Gymnastiar, Alwi dan Quraish Shihab dan tentu saja orang yang paling kukagumi ABDURRAHMAN WAHID. Mereka membuatku merasa nyaman hidup di negeri ini, membuatku merasa mencintai negeri ini lebih dalam.. Mereka tak berjenggot dan tak berjubah, mereka tak berlafal dan berlogat arab, mereka tak suka hingar bingar bicara ayat, tapi mereka memiliki porsi yang baik di mata orang Islam lainnya.

Tapi kemudian muncul Islam yang tak kukenal sama sekali dalam diri Habib Rizieq, Noordin M Top, Abu Bakar Baasyir, Hambali, Azahari, Imam Samudra, Amrozy, dan lainnya .. Mereka berjenggot, berjubah, berlogat dan lafal arab, suka sekali akan hingar-bingarnya ayat suci, tapi aku sungguh ngeri membayangkan bila berdekatan dengan mereka.

Sungguh aku bingung sekarang .. apakah Islam yang kukenal selama ini salah atau memang ada Islam baru di negeri ini ....

6 komentar:

  1. seorang muslim adalah seseorang yg orang lain akan merasa aman, dari lidahnya dan tangannya.

    Kak Tetty di cerita lo jo, sudah sangat menggambarkan seperti apa seorang muslim

    BalasHapus
  2. "sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang beriman adalah orang-orang Yahudi dan Musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesumgguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena diantara mereka itu(orang-orang nasrani)terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesunggunya mereka tidak menyombongkan diri" (QS Al-Maidah ayat 82)

    BalasHapus
  3. Oi Anonim, ko bisa mendiskriminasikan ras tertentu (Yahudi)? Tidak semua orang yahudi itu membenci Islam, mungkin yg dikatakan diayat diatas adalah orang2 yahudi yg kebetulan tinggal bersama2 pemeluk Islam pada saat ayat itu sendiri ditulis.
    Republik Islam Iran sendiri memiliki menteri dari ras Yahudi yg duduk di kabinetnya, jadi jangan menyamaratakan kalo Yahudi itu "paling keras permusuhannya". Yahudi sama dengan Nasrani, dan pemeluk kepercayaan lainnya.

    BalasHapus
  4. bung, anda benar ketika bicara tentang kak tety di atas. Dan sayang sekali, ending yang saya harap baik ternyata buruk di belakang. maaf... tapi okelah kalo begitu! untuk tahu kak tety tentu anda harus mengenal dan dekat lebih dahulu, tapi orang yang anda sebut 'berjenggot', sudah pernah dekatkah anda? atau lebih mengenal mereka? saya yakin tidak! sungguh mereka bahkan lebih lembut dalam perilaku, dan anda akan tercenggang terhadap apa yang anda baca dikoran dengan perlakuan yang anda dapat bila kenal dengan mereka...

    BalasHapus
  5. anyway, salam kenal untuk anda yang sudah coba memberi gambaran baik tentang Islam ... setidaknya ada orang di luar Islam bahwa itulah perilaku kami ketika tidak 'diperangi', dan jalan 'jihad' adalah bentuk ketegasan kami saat dianiaya dan diperangi seperti di Palestine, Afganistan, Irak, Thailand, Srilanka... dan belahan lain bumi ini yang tidak 'bersahabat' dengan Islam, terutama dimana Islam jadi minoritas...bahagialah anda jadi minoritas dalam mayoritas muslim, anda pasti betah...karena kami tidak berkepentingan untuk memerangi anda ...

    BalasHapus
  6. Salam kenal David Usman. Terima kasih atas komentarnya.
    Saya hargai ketidakpuasan David Usman atas tulisan saya.
    Tapi saya menulis selalu ebrdasarkan pengalaman pribadi dan juga sesekali hasil "nguping" saya dari diskusi orang lain. Mungkin David Usman ada benarnya, tapi untuk sementara belum bisa saya benarkan, demi alasan objektifitas saya menulis berdasarkan pengalaman pribadi saja. Terima kasih, saya tunggu komentar dan kritik membangun dari David. Salam hangat.

    BalasHapus